15 Maret 2015

= Ultah bu Elvi

15 Maret 2007


Tanggal 12 maret yang lalu, wali kelasku bu Elvi berulang tahun. Jadi hari ini kami anak kelas XII IS 1, mengadakan pesta kecil-kecilan untuk bu Elvi di kelas, pada jam pelajaran sosiologi yang dibawakan olehnya. Kami sengaja merayakan ultah bu Elvi dikelas, agar bisa bolos pelajaran sosiologi, hehehe.

Lumayan meriah juga suasananya. Apalagi hari ini juga ada momen yang paling berkesan. Kemaren kan Wirda dan Hafizal terlibat kasus perkelahian yang mungkin gara-gara kolor. Jadi bu Elvi dengan gokilnya menyuruh mereka berdua suap-suapan. Alhasil, kue ultahnya bu Elvi pun dicomot buat dipake suap-suapan sama Hafizal dan Wirda. Dan momen bersejarah ini tentu saja tak disia-siakan para umat IS 1, semuanya pada sibuk mengabadikan kejadian langka ini dengan kamera hape mereka. Sementara si Gilang malah ngambil kesempatan dalam kesemutan. Dia malah asik nyomotin kue ultahnya bu Elvi saat yang lain lagi sibuk foto-foto.

Lalu saat yang kunantikan pun tiba. Yaitu bagi-bagi kue. Emang dasar anak-anak IS 1, gak bisa liat makanan gratis. Belum lagi kuenya dibagi-bagiin ke setiap meja, semuanya udah pada nyerbu. Dan akhirnya kuenya abis ditempat. Karena kesal, aku mengambil sisa-sisa peninggalan purbakala dari kue ultah bu Elvi, dan menjilatinya sampai puas. Huahahaha

Biar sedikit lama-lama jadi cirit. Walau Cuma mencicipi sekedarnya, aku tetep senang karena ada hiburan disela-sela jam belajar yang padat. Sayangnya si Gilang makan kuenya kebanyakan nyangkut digiginya. Soalnya digiginya ada blackhole gede mematikan. Jadi makan sebanyak apapun gak kenyang-kenyang. Wong giginya kayak kuda nil.

25 April 2007

= Axe memang bikin Gokil


Hari ini aku dan anak Pinksun jalan-jalan ke Plaza Medan Fair untuk cuci mata sekaligus refreshing. Dengan bermodal uang jajanku yang tak seberapa itu, aku berangkat dari rumah dengan baju seadanya kerumah The Cat. Dari rumah The Cat, kami semua berangkat menuju Plaza Medan Fair (PMF).

Sesampainya di PMF, kami langsung masuk menuju ke Carefour setelah memarkirkan sepeda motor dengan indah di tempat parkir. Di Carefour, kami keliling-keliling doang sambil melihat-lihat barang-barang yang dijual di Carefour. Kami mencoba semua barang yang bisa dicoba. Dari pakaian, barang elektronik sampai suatu hal yang membawa malapetaka.

Ketika di tempat penjualan alat-alat kosmetik. Si Rahmad berkata

“Woi, liat nih. Ada Axe yang baru itu loh, yang katanya bisa buat cewek pada gokil”.

“Mana, mana? Eh iya ya, coba aja ah”, kata Gilang.

“Croosst”, si Gilang menyemprot parfum itu kebadannya dengan brutal.

“Ih, kok berani kali ko pakek?”, tanyaku.

“Alaah, gapapa tuuh.” kata Gilang.

“Iya ta, coba aja, gapapa.” si Amri menambahi.

Akhirnya dengan biadabnya kami mencoba Axe tersebut ke badan kami dengan penuh keganasan. Si Gilang yang merupakan saudara sekandang dengan tarzan tak henti-hentinya menyemprotkan parfum itu ketubuhnya yang bau kemenyan.

“Hehe, mudah-mudahan aja semua cewek disini jadi gokil, alah”

Setelah melakukan perbuatan asusila tersebut, dengan tenangnya kami berjalan menuju pintu keluar dan bermaksud pergi meninggalkan Carefour. Tanpa rasa bersalah kami tetap bercanda ria seperti biasa dengan muka biasa.

Namun hal yang tak terduga terjadi, sesampainya di pintu keluar. Petugas security Carefour menahan langkah kami dan menyuruh kami mengikutinya ke kantor security. Aku bingung karena tidak merasa melakukan apa-apa, setahuku Gilang juga masih pakai celana. Lantas mengapa kami digiring ke kantor security?

Karena tidak merasa ada yang salah, kamipun menuruti perintahnya. Sesampainya di kantor security,

“Kalian tahu mengapa kalian dibawa kesini.?”

“Gak tahu pak, memangnya kenapa?”, tanyaku.

“Masa’ kalian gak tahu salah kalian apa?”

“Emangnya apa!?”, tanyaku kesal.

“INI!!”, bentak petugas security sambil menunjukkan sekaleng parfum Axe yang tadi kami perkosa.

Ya ampuuun, masaoloooh, aku gak nyangka banget kalo hal itu membuat kami jadi seperti ini.

“Aduh pak, maaf lah pak. Kami gak sengaja”

“Pokoknya kalian harus bayar barang ini!”

Akhirnya kami disuruh membayar sekaleng parfum Axe yang telah dengan biadab kami cobain tadi. Tapi semuanya lagi ga ada duit, akhirnya si Rahmad dengan berat hati memakai uangnya untuk membayar parfum tersebut. Lalu petugas security tadi juga meminta kartu pelajar kami untuk dijadikan jaminan. Tapi kami semua tidak mau memberikannya. Lalu lagi-lagi Rahmad yang jadi korbannya, SIM si rahmad menjadi jaminan di pos security.

Setelah urusan dengan pertugas security selesai, kamipun diizinkan pulang.

“Lain kali beli dong, jangan nyoba doang!” kaata petugas security.

Kamipun langsung segera pulang dari Carefour dengan perasaan malu bercampur lucu. Lalu dengan muka menahan malu, sambil senyum si Rahmad berkata,

“Axe memang bikin Gokil.”

“Hahaha, iya juga yaa..”

23 April 2007

= Bakar SUN


Hari ini aku dan anak-anak Pinksun jalan-jalan ke SUN plaza untuk melakukan pekerjaan suci, yaitu nongkrong-nongkrong di foodcourt. Disana Aku, Gilang, Bawor, Amri, The Cat dan Rahmad duduk-duduk sambil memesan menu sakral bagi anak Pinksun, yaitu ayam paket Goceng. Sementara Amri, Bawor dan Rahmad memesan menu special anak sekolah, De’crepes.

Ketika Amri, Bawor dan Rahmad sedang memesan De’crepes, Aku iseng-iseng membongkar mancis milik si Amri karena sudah rusak. Dan aku mengeluarkan isi gas di dalam mancis dan menumpahkannya diatas meja foodcourt. Lalu dengan bodohnya, si Gilang yang menganut ajaran begoisme itu menyalakan mancis miliknya tepat di atas meja yang telah berlumuran gas.

“BOOOM”, tiba-tiba api berkobar. Api hasil dari gas yang kutumpahkan tadi yang dipicu oleh mancis Gilang menyala lumayan besar, bahkan sampai mengenai alis mataku. Hal itu spontan membuat semua pengunjung foodcourt yang ada disekeliling kami kaget dan melihat kearah kami sambil menganga. Untung aja kobaran api dari gas itu hanya sekejap saja.

Namun hal itu membuat petugas penjaga foodcourt yang melihat kejadian itu jadi marah, dan dia menceramahi kami habis-habisan.

“Kalian Gila ya, sudah diberi kebebasan malah buat masalah, gimana kalau tadi kebakaran HAH..!!!”, bentak sang petugas fooodcourt.

Aku, Gilang dan The Cat pun hanya bisa terdiam dan tertunduk mendengar ceramah petugas penjaga foodcourt dan menyesali perbuatan bodoh yang hampir membahayakan ketampananku. Smentara Bawor, Amri dan Rahmad yang selesai membeli De’crepes tidak mau mendatangi kami yang sedang diceramahi. Mereka malah berlagak pura-pura gak kenal dengan kami biar gak ikut dimarahi sama penjaga foodcourt. Dasar, gak setia kawin mereka.

Huh, memang sialan siGilang. Gara-gara dia kami hampir masuk tipi. Kan gak lucu kalo kami jadi terkenal gara-gara masuk acara Kriminal “BUSER” akibat membakar SUN plaza. Sepulang dari SUN plaza kami hanya bersyukur karena masih memiliki nyawa cadangan.