02 Februari 2007

= Foto kelas

Februari 2007


Ehh, hari ini anak-anak IS 1 foto kelas loh. Kami berfoto dengan tema Playgroup. Jadi kami bergaya seperti anak-anak TK (tamam kanak-kanak), dan semuanya berusaha tampil seimut mungkin. Aku dan anak Pinksun boy sudah berusaha semaksimal mungkin agar tampil imut dan culun. Kami sepakat memakai celana pendek dan baju kaos putih dengan pernak-pernik kreasi sendiri. Gaya kami sudah seperti anak kecil yang imut bila dilihat dari atas, tapi pas dilihat kebawah kayak kaki tukang becak, berbulu lebat sekali.

Awalnya aku menyarankan untuk mengambil latar fotonya di TK tempatku dulu. Namun penjaga TK tersebut tidak mengizinkan kami masuk.

“Maaf dek, kalian gak bisa foto-foto disini. Soalnya lokasi ini mau dipake syuting pelm beranak dalam ayunan, kata penjaganya”

Awalnya aku bingung, mau foto dimana lagi. Soalnya waktunya udah mepet banget, dan hari udah semakin sore. Untung aja ada kuda laut berkacamata yang bernama Eci memberi saran yang sangat bermutu. Akhirnya aku mengajak mereka untuk foto di kompleks perumahan Cemara hijau.

Sesampainya disana, semuanya sibuk dandan abis-abisan dan sibuk berfoto dengan posenya masing-masing,. Bahkan ada yang bawa botol minuman dan boneka segala.

Seru deh kalo melihat gaya mereka. Ada yang pake ikat rambut, baju berenda, baju kodok, dan sedihnya si Yudis memakai kacamata hitam yang pecah sebelah. Tapi itu tak menyurutkan nyalinya untuk gangguin Winda yang berfoto disebelahnya.

Belum lagi Gilang dengan senyumnya yang menawan hati mencoba menutupi giginya. Hizri dan Silvia pas banget jadi top model majalah Aneka (Aneka Satwa), Agus tetap gelap walaupun kena cahaya matahari. Lalu Dianovi yang gemuk membuat layar kamera tak cukup untuk badannya, sehingga kelihatan kepalanya aja. Sedangkan si Eci, pantatya aja yang kelihatan, karena dia anggota Panbers (Pantat besar sekali). Kalau jawara foto tengkorak adalah si Endik , Eki dan si Aviv. Dengan badan mereka yang gak jauh beda sama ranting pohon jengkol. Mereka berpose dengan riang gembira dengan raut wajah kayak lagi menahan boker. Nah aku sendiri, berpose kayak banci nunggu pelanggan di pinggir kuburan.

Februari 2007

= Ke Sun

Kemaren, aku bersama sebagian anak Pinksun (Bawor, Amri, Gilang, The Cat, Rahmad), pergi ke mall orang miskin, Sun Plaza. Seperti biasanya, kami pergi ke Sun Plaza dengan mengendarai sepeda motor.

Sesampainya disana, Gilang dengan mulut baunya mengatakan ”Tenang aja kalian, Sun Plaza ini punya bapakku”, kata Gilang dengan tak tau diri. Gilang pun menyuruh kami memborong semua yang ada disana (padahal makan aja ngutang). Tapi karena itu semua hanya hayalan, akhirnya kami hanya bisa beli makanan paket goceng (5000) di food court.

Walaupun dalam keadaan minimalis miskinis, kami tetap pede mencoba pedekate sama cewek-cewek yang ada di Sun Plaza. Awalnya si Gilang kami jadikan tumbal, tapi karena mukanya yang bertampang pembunuh berdarah kotor, wanitapun berlari menjauhinya. Untung aja secara kebetulan kami bertemu kenalan The Cat yang bernama Serra. Lalu tanpa basa basi kamipun mendekati Serra yang sedang bersama temannya. Dengan mulut manis si Amri, kami pun berhasil ngobrol dengan Serra. Lalu karena bosan dengan tampangnya yang gak membawa berkah, Gilang mengajak kami hijrah dari Sun Plaza ke Pajus (Pajak USU).

Di Pajus seperti biasa, berlagak anak kuliahan, Amri godain cewek-cewek kampus disana. Sedangkan aku sibuk memilih DVD film kartun yang mau kubeli. Sementara Gilang yang frustasi dengan wajahnya, berniat mentato wajahnya dengan gambar David Beckham (biar kelihatan tampan). Dan akhirnya, pukul 17.00 lewat dikit, kami pulang menuju rumah masing masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sip-sip