10 Februari 2007

= Perbuatan kotor

10 Februari 2007


Tadi seperti biasanya, aku nongkrong di studio DMR 1’32 sepulang sekolah. Hari ini hari sabtu, jadi aku malas untuk langsung pulang kerumah, apalagi aku sedang tidak membawa sepeda motor. Karena sepeda motorku sedang dipakai balapan oleh ibuku.

Di DMR, aku ngejam bareng gitaris band Led Zeppelir, Tibob. Karena Tibob adalah rocker sejati, maka aku harus mengikuti tempo permainan musik rock yang dibawakannya. Karena begitu hebatnya permainan gitar Tibob, aku jadi sakit perut. Lalu dengan sedikti basa-basi, akupun permisi sama Tibob untuk pergi buang air besar dan meninggalkannya di studio DMR sendirian.

Karena di DMR toiletnya lagi diperbaiki, jadi aku pergi numpang boker di toilet mesjid terdekat. Di toilet mesjid, aku melampiaskan semua hajatku. Sambil bersiul, aku menikmati proses pembuangan kotoran dari dalam perutku kedalam lubang WC. Lalu setelah selesai mengeluarkan semua kotoran laknat berbau amis tersebut, aku bersiap-siap untuk cebok. Tetapi… TIDAAAAKK, ternyata di toilet itu gak ada airnya. Segala cara kucoba untuk mengeluarkan air dari keran, dan tetap gak bisa. Mampus, gimana neeh.

Aku bingung plus merinding, memikirkan bagaimana bila aku keluar dari kamar mandi tanpa cebok. Bisa-bisa terjadi hal yang tak diinginkan. Dan disaat terjepit itulah kekuatan otakku bekerja. Aku dengan cekatan melepaskan celana dalamku yang udah sebulan kupakai. Lalu dengan penuh perhitungan aku mengelus bagian belakangku pakai celana dalamku dengan membabi buta untuk membersihkan anusku dari kotoran.

Setelah anusku bersih dan mengkilap, aku meletakkan celana dalamku yang berlumuran kotoran dilantai.

“Mudah-mudahan penjaga mesjidnya mikir kalo tadi ada anak balita yang berak dicelana dan meninggalkan celana dalamnya disitu”, pikirku dalam hati, ( tapi mana ada balita pakai celana dalam ukuran XL). Dan dengan secepat kilat aku langsung pergi meninggalkan toilet na’as tersebut, dan menuju kerumah untuk melanjutkan pekerjaan kotorku yang belum selesai. Karena aku gak naik sepeda motor, jadi aku memutuskan pulang kerumah naik becak. Karena kalau naik angkot bisa bahaya, ntar penumpang yang lain kabur karena mencium bau tak sedap. Mudah-mudahaan aja Tuhan mau memaafkan perbuatan kotorku. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sip-sip