19 April 2007

= UAN is Over

April 2007


Waaah, senangnyaaaa.. Akhirnya beban yang dinamakan UAN itu telah terlewati juga. Hari ini aku dan anak kelas XII yang lainnya terbebas dari sempak yang selama ini membebani kepala. Hari ini kami telah melewati Ujian Akhir Nasionale.

Ternyata UAN tuh gak seseram yang aku bayangin. Rupanya biasa aja, cuma ngisi bulatan-bulatan diatas kertas dengan memakai pensil 2B. Sebelumnya Aku kira saat UAN kita disuruh buka celana lalu disuruh tari jaipong. Untung aja ternyata enggak begitu.

Setelah habis UAN, sudah tradisi bagi anak-anak sekolah untuk meluapkan rasa gembira dengan mencorat-coret baju sekolah. Yang katanya tujuannya untuk iseng-iseng doang. Jadi, anak SMAN 3 melakukan corat-coret baju walaupun udah dilarang pihak sekolah. Sementara itu, sehabis UAN aku langsung pulang kerumah untuk mengganti baju dan memilih tidak ikut corat-coretan. Karena aku takut hal itu sia-sia bila ternyata aku tidak lulus UAN. Dan walaupun ternyata aku lulus UAN, aku dapat menyumbangkan bajuku pada orang lain yang membutuhkan (cieee, so sweat). So… aku ikutan acara selanjutnya aja. Yaitu jalan-jalan ke Pantai bersama anak Pinksun dan Donk-donk ciet.

Bertolak dari sekolah, dengan menyewa sebuah angkot kenalan Reza, kami bermaksud pergi ke Pantai. Kamipun berangkat sekitar pukul 11 pagi dengan angkot yang sudah di sewa tersebut. Aku dan teman-teman lainnya (Ananda, Wirda, Muji, Cha-cha, Amri, The Cat, Gilang, Maria, Toni, Bawor, Reza, Rahmad, Intan dan Hizri). Berangkat menuju pantai dengan riangnya.

Didalam angkot yang penuh sesak, kami terus bercanda ria sepanjang perjalanan menuju ke Pantai. Amri dengan penuh suka cita selalu mengolok-olok si Gilang. Namun Gilang yang lebih gilak dari Amri selalu saja dapat membuat kehebohan yang amat sangat tidak terduga. Dari gangguin cewek ditengah jalan, ngelempar orang gila pake botol minuman, sampai-sampai ngeledekin Polisi yang ada di lampu merah. Gelok betul lah pokoke.

Beberapa jam berlalu, akhirnya kami sudah mendekati Pantai. Sebelum masuk ke pantai, kami terlebih dahulu membeli nasi bungkus dijalan. Lalu setelah sampai di pantai, kami menyewa dua buah pondok yang ada dipinggir pantai untuk berteduh dan meletakkan barang-barang kami.

Dipantai itu, ternyata banyak juga anak sekolah yang datang sehabis coret-coretan di sekolahnya masing-masing. Tanpa basa-basi kamipun langsung bermain di Pantai dengan riangnya. Cuaca di pantai saat itu sangat cerah hingga pantat Amri pun memerah, dan mukanya si Gilang udah kayak anjing laut baru disunat. Sebelum bermain air, kami makan siang terlebih dahulu. Setelah makan siang, mulailah kami menghabiskan waktu di pantai kayak anak pantai lagi makan petai. Amri dan anak cowok lainnya pada asik main bola. Si The Cat jadi tiang gawang, dan si Gilang jadi bolanya. Mereka bermain bola untuk berlatih mempersiapkan diri untuk mengikuti piala dunia (dunia hewan). melihat mereka bermain bola, aku jadi iri karena aku gak pande dan gak suka maen bola. Jadi aku memutuskan untuk jalan2 aja keliling pantai. Di pinggir pantai, si Toni dan Maria sibuk membuat orang-orangan sawah dipinggir pantai. Dengan logat khas bataknya Maria nyuruh Toni ngambil kayu di tengah laut. Ton, kau ambilkan lah dulu kayu biar kita buat sesuatu. Toni: Bahh ko kiranya ini Medan!

Sementara itu, si Gilang yang menjadi bual-bualan ketika maen bola, menjadi frustasi dan akhirnya memutuskan berenang di laut. Gilang dengan antusianya mencari saudara kembarnya ubur-ubur. Dan aku menyusuri pantai nyari harta karun. Setelah kami asik bermain, kami poto2 di pantai untuk membuat kenang-kenangan. Dan setelah sore hari, kami semua pun pulang. Di perjalanan pulang, kami juga gak berhenti tertawa melihat tingkah gilang yang gak masuk akal. Karena dia gak bawa celana ganti, jadi dia mengeluarkan pantatnya keluar pintu mobil untuk mengeringkan celananya. untung aja pas di lampu merah dia gak disodomi bencong. ckckckckckckckck

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sip-sip