22 September 2006

= Sialnya si Gilang

22 September 2006


Hari ini hari jumat, berarti ini hari dimana Spiderman belajar bahasa jawa dan dimana pelajaran Olahraga menjadi mata pelajaran pertama di kelasku (XII IS 1). Kebetulan banget hari ini guru mata pelajaran olahraga yang berkumis dan berkacamata serta merupakan bapak dari teman sekelasku Gilang, berhalangan hadir.

Jadi kesempatan ini kami pakai untuk bermain sepuasnya. Anak ceweknya seperti biasa mencari tempat yang pewe dan strategis, untuk memamerkan keahlian mereka jadi reporter dan melaporkan gosip dan cerita terbaru yang ada antar sesama wanita. Sementara anak cowoknya sepakat untuk main bola.

Karena tadi pagi habis hujan gerimis, jadi lapangan menjadi agak sedikit licin, becek dan gadak ojek. Tapi itu bukan halangan bagi kami, power pufgirl, untuk bermain bola. Kami bermain dengan riang gembira, sampai suatu ketika ada kejadian yang menggemparkan buah dada terjadi.

Seorang anak manusia yang bernama Gilang atau lebih dikenal dengan nama Gibus (gigi busuk), hasil perkawinan silang seorang ibu rumah tangga dengan seorang guru olahraga, mengalami nasib sial yang tak akan dilupakannya seumur hidupnya.

Begini ceritanya… (diiringi tertawa kuntilanak). Pada suatu ketika di hari jumat. Anak cowok kelas XII IS 1 sedang main bola. Dan ketika ditengah permainan, bola yang ditendang seorang pemain keluar lapangan. Lalu datanglah seorang anak manusia yang bernama Gilang, dengan semangat gajah onani dia mengejar bola tersebut. Tiba tiba, tak kusangka tak kuduga, karena lapangan yang licin, si Gilang terpeleset dan terjungkal bukan kepalang. Gedubret… bhuug..criit… tiin tiiin… “Aduh “, si Gilang dengan sukses jatuh terpeleset dan bokongnya kena lumpur.

Lalu akupun dengan segera melakukan tindakan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kebodohan), yaitu tertawa. Hahahahaha.

Walaupun mengalami kejadian bodoh tersebut, dengan muka longohnya si Gilang tetap setia melepaskan senyum manis dengan giginya yang aduhai pada khalayak ramai yang sedang menertawai kesialannya. Sambil membersihkan celananya yang kena Lumpur Gilang berkata, “Ancuur ancur”, Yaah begitulah nasib si Gilang yang malang. Mudah-mudahan aja pantatnya nggak pecah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sip-sip